Minggu, 05 Oktober 2014

Tugas Reception Supervisor

Reception Supervisor bertanggung jawab atas pengaturan, koordinasi, dan pengawasan penjualan kamar. Uraian tugas pengawas resepsionis adalah sebagai berikut:

  • Menyusun kebutuhan penggunaan formulir.
  • Mengawasi kelancaran dan ketepatan penanganan check-in dan check-out.
  • Melakukan pencocokan atas perbedaan status kamar dengan housekeeping.
  • Memperbaharui status kamar pada komputer/rak kamar.
  • Memberikan bimbingan dan arahan kepada resepsionis tentang penjualan kamar.
  • Menyampaikan kebijakan baru dari manajer kantor depan.
  • Meneliti daftar tamu yang akan tiba.
  • Menetapkan kamar untuk tamu VIP dan tamu rombongan.
  • Meneliti dan menyetujui perubahan harga ataupun perpindahan kamar.
  • Membuat jadwal untuk resepsionis.
  • Melaksanakan inventatisasi bahan dan alat.
  • Mengatasi keluhan tamu.
  • Mengawasi bawahanya dalam pemberian diskon harga kamar.
  • Menyusun rencana kerja.
  • Membuat laporan harian dan bulanan.
  • Membina hubungan baik dengan tamu.
  • Mengawasi penampilan dan produktivitas kerja resepsionis. 
  • Menghadiri briefing yang diadakan oleh manajer kantor depan

Jumat, 03 Oktober 2014

Jenis Hotel Berdasarkan Komponen Harga Kamar

Harga kamar (room rate) yang ditawarkan hotel adakalanya dibuat satu paket dengan layanan lain. Layanan yang paling sering dimasukkan ke dalam paket kamar adalah makanan dan minuman. Sebaliknya ada sebagian hotel yang tidak memasukkan layanan apapun dalam harga kamar. Baik harga kamar yang termasuk layanan lain maupun yang tidak sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua sistem harga kamar ini lebih dikenal dengan istilah room rate plan/room rate package.

Ditinjau dari komponen harga kamar, hotek dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Europan Plan Hotel (EP)
Europan Plan Hotel, yaitu hotel yang menetapkan harga kamar tidak termasuk makan (room only). Sistem ini banyak dianut oleh hotel-hotel dewasa ini.


  • Continental Plan Hotel (CP)
Hotel yang menerapkan ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi. Sistem penetapan harga kamar ini yang masih banyak digunakan karna dianggap menguntungkan dan efektif.


  • Modified American Plan Hotel (MAP)
Hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk dua kali makan. Sistem harga kamar ini disebut semi-pension.


  • Full American Plan Hotel (FAP)
Hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk tiga kali makan. Sistem seperti ini sudah jarang dianut karna dianggap mengurangi daya saing. Penetapan harga kamar jenis ini disebut juga full-pension.

TUGAS TELPHONE OPERATOR

Tugas Telephone Operator

Petugas pada Departemen Kantor Depan yang bertanggung jawab atas penanganan sambungan telepon, baik yang masuk maupun keluar hotel. Secara rinci tugas-tugas telephone opeator adalah sebagai berikut:


  • Mengoperasikan switchboard dengan benar
  • Menjaga kebersihan switchboard/tempat kerja
  • Melayani sambungan lokal, interlokal, internasional
  • Melayani pengiriman faksimili dari manajemen hotel
  • Melayani permintaan tamu yang ingin dibangunkan pada waktu-waktu tertentu
  • Melaksanakan aturan hotel bila terjadi kebakaran
  • Mencatat dan menyampaikan pesan dari tamu
  • Merawat dan memelihara buku petunjuk telepon agar tetap up to date
  • Membuat rekening pengiriman faksimili
  • Melayani pemutaran video untuk tamu
  • Melaksanakan aturan hotel bila mendapatkan ancaman bom lewat telepon
  • Membuat laporan sambungan telepon interlokal dan internasional

TUGAS PORTER

Tugas Porter

Sering juga disebut concierge atau uniformed service. Pada hakikatnya bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama, hanya berbeda istilahnya. Pada organisasi hotel besar yang memiliki lebih dari 300 kamar dan memiliki sistem pelayanan yang beragam (various service), maka organisasi bagian concierge merupakan suatu bagian yang berdiri sendiri sebagai sebuah departemen. Di hotel sedang atau hotel menengah biasanya bagian ini merupakan salah satu seksi dibagian kantor depan.

Secara garis besar, ruang lingkup tugas bagian porter adalah sebagai berikut:


  • Memberikan pelayanan dalam penanganan barang bawaan tamu yang baru datang, pindah kamar, dan tamu-tamu yang akan meninggalkan hotel
  • Memberikan pelayanan penjemputan tamu dari dan ke stasiun atau bandara.
  • Memberikan pelayanan penyampaian pesan tamu.
  • Melaksanakan tugas-tugas suruhan lain yang berkaitan dengan pelayanan tamu.

Organisasi bagian porter, concierge, uniformed service berbeda-beda tergantung ukuran hotel dan spesifikasi pelayanan dan pekerjaannya.

POSTING BY:RIFKY TANTOWI SYAMPURI

KOMUNIKASI DALAM INDUSTRI PERHOTELAN

 

Komunikasi Dalam Industri Perhotelan

Secara umum komunikasi yang sering digunakan dalam perhotelan dikelompokkan menjadi delapan jenis. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada sasarn pengguna, baik dalam lingkup kerja internal hotel maupun dengan rekanan bisnis diluar hotel. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Internal Communication
Komunikasi di dalam lingkungan (lingkungan kerja). Komunikasi dengan rekan kerja.


  • External Communication
Komunikasi di luar lingkungan (lingkungan kerja. Komunikasi dengan rekan bisnis.


  • Verbal Communication
Komunikasi menggunakan Person Intelectual.


  • Non-verbal Communication
Komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh, gestur, mimik dan lain-lain.


  • Face to Face
Komunikasi secara berhadap-hadapan, tatap muka.


  • Non-visible
Komnikasi yang tidak tampak, seperti faksimil, telepon, chatting, email, SMS, surat, dan lain-lain.



  •  Mother Tongue in a Different Language
Komunikasi menggunakan dialek dan bahasa yang berbeda.


  • Private Communication Due to Business Reasons
Komunikasi pribadi atau komunikasi dengan alasan bisnis.

POSTINGBY:RIFKYTANTOWISYAMPURI

JENIS-JENIS BARANG BAWAAN TAMU

Jenis Barang Bawaan Tamu

Tamu yang menginap di hotel pasti membawa bermacam-macam barang bawaan. Oleh pihak hotel, barang-barang bawaan tamu dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis jenis barang yang umumnya dibawa oleh para tamu selama mereka menginap di hotel.

  • Suitcase
Suitcase adalah kopor besar atau sedang. Biasanya digunakan untuk membawa pakaian tamu atau perlengkapan lain. Suitcase terdiri dari dua jenis, yaitu hard suitcase (terbuat dari metal atau plastik) dan soft suitcase (terbuat dari kulit, kain, atau kain kanvas)

  • Briefcase
Briefcase adalah tas kantor untuk menyimpan dokumen dan alat tulis lainya. Briefcase mempunyai bentuk hampir sama dengan suitcase, namun biasanya digunakan oleh laki-laki. Tas ini biasanya digunakan untuk menyimpan dokumen, tiket, telepon seluler, surat-surat penting, uang, dan lain sebagainya.

  • Handbag
Ada yang menyebutnya travelling bag. Handbag adalah tas kecil dari kain atau plastik maupun kulit untuk membawa perlengkapan perjalanan sementara.

  • Traveling Bag
Berupa tas kecil atau tas pundak. Digunakan oleh para pendaki gunung atau anak sekolah. Cara menggunakannya dengan menggantungkannya di pundak.

  • Garment Bag
Tas ini biasanya terbuat dari kulit, kain, atau platik. Tas ini digunakan untuk membawa baju, jas, jaket, dan celana. Garmen bag dapat digantung di hanger.

  • Camera cas
Tas untuk membawa perlengkapan foto, seperti camera, lensa, flashes, dsb.

  • Payung Payung juga sering dibawa oleh tamu hotel.

  • Patung (Statue), Keramik (Ceramic), Pahatan (Carving)

  • Boks (Cardboard box)
Kotak yang dapat diisi dengan segala macam barang. Petugas harus memastikan bahwa barang-barang yang terdapat di dalam kotak tersebut bukan barang-barang yang dilarang untuk dibawa ke kamar.

  • Lukisan (Painting) yang sudah dibingkai atau yang masih digulung/dilipat.

  • Package
Package adalah kotak dari karton untuk membawa barang yang mudah rusak, pecah, atau berbau.

  • Golf set
Golf set adalah tas yang berisi perlengkapan permainan golf seperti stick golf.

  • Overcoat
Overcoat adalah jas panjang dari bulu-bulu binatang yang dipakai pada saat udara dingin (musim dingin).

  • Trunk
Tas atau koper besar untuk membawa pakaian dan perlengkapan lain seperti perlengkapan film.

  • Cosmetic case (Beauty/Vanity case)
Tas untuk menyimpan berbagai peralatan kosmetik tas ini biasanya dibawa oleh wanita selama dalam perjalanan.

  • Hat box
Tas untuk menyimpan atau membawa topi. Bentuk tas ini menyerupai topi. Tas ini berbuat dari bahan-bahan yang ringan, seperti plastik, anyaman, dan kain.

  • Haversack
Tas/ransel kanvas untuk membawa pakaian dan atau makanan. Biasanya disebut dengan tas prajurit/tentara.

industri perhotelan

I. PENGERTIAN HOTEL
Berikut ini dikutif beberapa pengertian hotel :
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
b. Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures.
Yang dapat diartikan sebagai berikut:
Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk penggolongan hotel di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel, bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
1. Suatu jenis akomodasi
2. Menggunakan bangunan fisik.
3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
4. Diperuntukkan bagi umum
5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah : dikelolah dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.
II. Ruang Lingkup Usaha Perhotelan
Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili.
Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan dan pusat kegiatan spiritual dan lain-lain.
Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas.
Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif, serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen di daerah di mana hotel berlokasi.
III. Fasilitas Usaha Hotel
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang menurut Keputusan Menparpostel disebutkan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1. Kamar tidur (kamar tamu)
2. Makanan dan minuman
3. Pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti :
    a. Tempat-tempat rekreasi
    b. Fasilitas olah raga
    c. Fasilitas laundry, dsb
Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta hiburan.
Gambar. 2.1 Beberapa Gambar Bangunan Hotel 
Contoh bangunan Hotel - industri perhotelan
Contoh bangunan hotel
Di samping itu seringkali disediakan sarana penunjang seperti: fasilitas olahraga, bisnis centre, kolam renang, musik hidup,dan jenis atraksi lainnya. Layanan yang ramah mulai dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan pelaksana diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada setiap tamu.
Adapun fasilitas yang di miliki hotel biasanya sebagai berikut :
- Jasa penginapan
- Pelayanan makan dan minum
- Jasa laundry
- Jasa bawa’an
- Jasa penggunaan perabot dan lainnya
- Jasa menyediakan kebutuhan bagi wisatawan yang bermalam di hotel
IV. Departemen Dalam Hotel
1. Room Departement:
· Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel
· Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar
· Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar
· Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu dan agen
· Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar
· Bellboy, memberikan pelayanan mengantar & membawa barang tamu
· Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon
2. Food & Beverage Departement:
· Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pd F & B produksi
· Steward, berfungsi membantu cook membersihkan peralatan dapur
· Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pd tamu dan bertugas pada F & B service
3. Accounting Departement:
· General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bertugas pada back office
· Income auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas pengendaliannya
· Credit, berfungsi melakukan analisa kredit kredit dan kebutuhan modal kerja hotel
· Staff (accounting Receivable, Acconting Payable), berfungsi membantu pengadministrasian piutang dan hutang
· Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel
· Personnel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel
4. Monor Departemen:
o Operator, berfungsi memberikan pelayan telepon
o Laundry, berfungsi memberikan pelayan laundry
o Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olahraga
o Sauna dan lain-lain
5. Fungsi Lain:
o Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel
o Security, berfungsi menjaga keamanan hotel
o Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area luar kamar
V. Gambaran Umum Aktivitas Industri Perhotelan
Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi penyediaan jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya yang terdiri dari :
1. Akomodasi (yaitu ruang inap beserta seluruh kelengkapannya)
2. Perkantoran (yaitu ruang kantor beserta fasilitas komunikasi)
3. Pusat perbelanjaan (yaitu ruang toko beserta fasilitas penunjangnya)
4. Apartemen (yaitu ruang huni permanen beserta kelengkapannya)
5. Sarana rekreasi dan hiburan (contoh restoran, kafe, kolam renang, pusat kebugaran, sauna, dan lain-lain)
6. Sarana penunjang lainnya (contoh areal parkir, binatu, banquet, jasa boga, pusat layanan kegiatan bisnis, tranportasi, pemesanan tiket, perwakilan agen wisata, dan lain-lain)
Oleh karena seluruh kegiatan yang tersebut di atas umumnya terintegrasi dalam satu lokasi, maka pihak manajemen hotel biasanya menerapkan konsep responsibility center untuk mengukur dan mengakui pendapatan dan bebannya. Secara umum, pihak manajemen hotel membagi pengelolaan manajemen menjadi dua bagian yaitu:
1. Penyedia jasa selaku profit center
2. Pemelihara sarana dan prasarana selaku cost center.
Dari segi status, pihak pengelola hotel dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Hotel Owner
2. Hotel Operator
3. Hotel Franchisor
Dalam pelaksanaannya, status pihak pengelola hotel dapat terpisah-pisah seperti kategori di atas namun tidak tertutup kemungkinan satu pihak memiliki gabungan ketiga status tersebut.
VI. Istilah

1. City Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel setelah yang bersangkutan meninggalkan hotel secara permanen (sudah check-out). Biasanya hal ini terjadi apabila ada lembaga lain yang bertanggung jawab atas pembayaran hotel, contoh: agen wisata, kantor, dan lain-lain.
2. Guest Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel pada saat yang bersangkutan masih menginap di hotel (belum check-out).
3. Hotel Franchisor adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik waralaba pengelolaan operasional kegiatan hotel dan berhak menjualnya kepada pihak lain, dalam hal ini hotel owner.
4. Hotel Operator adalah pihak yang berstatus sebagai pengelola operasional kegiatan hotel.
5. Hotel Owner adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik hotel.
WACANA
INDUSTRI PERHOTELAN INDONESIA
Industri perhotelan di Indonesia merupakan salah satu kontributor devisa negara, terutama dalam kaitannya dengan pariwisata Indonesia.
Pariwisata & Akomodasi = HOSPITALITY INDUSTRY
Bidang studi Hospitality semakin hari semakin populer dan berharga, dikarenakan bidang pengetahuan hospitality selalu berkembang dan akan selalu dibutuhkan terutama dalam dunia kerja. 
World Tourism Organization (WTO) menyatakan bahwa jumlah orang-orang yang melakukan aktivitas bepergian akan meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu maka kebutuhan tenaga kerja terampil untuk menjalankan kegiatan operasional dari segi layanan pariwisata, transportasi, hingga akomodasi akan selalu dibutuhkan untuk menunjang industri tersebut. Bahkan WTO juga menyatakan bahwa industri hospitality nantinya akan menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dimana para profesional yang telah memahami hospitality dapat bekerja pada sektor strategis.
Apa yang dimaksud dengan esensi hospitality?
Terdapat penjelasan kamus mengenai hospitality, yaitu: keramahtamahan sebagai suatu bentuk penerimaan (penyambutan) untuk memberikan kenyamanan; atau secara praktis menciptakan suasana nyaman sebagai bentuk layanan.
Industri hospitality dapat juga didefinisikan sebagai industri yang berhubungan dengan sifat keramahtamahan, pelayanan, dan memberikan kenyamanan kepada konsumen. 
Manajemen hospitality di sisi lain lebih berfokus ke arah studi mengenai tata kelola perusahaan berkaitan dengan penyediaan layanan akomodasi secara profesional.
Beberapa aspek manajemen hospitality:
Studi terhadap manajemen hospitality lebih banyak menekankan pada aspek bisnis dari suatu kegiatan operasional hospitality, seperti misalnya pengaturan keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dll. Dengan tidak melupakan aspek-aspek penting seperti operasional hospitality, manajemen f&b, manajemen kantor depan, manajemen tata graha, manajemen pengelolaan acara, dan terutama esensi layanan pariwisata. 
_________________________________________
Indonesia dan prospek hospitality
_________________________________________
Pada survey pariwisata dan travel dunia yang dilakukan secara acak, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup kompetitif pada kategori hotel dengan prospek bisnis. Bahkan faktanya dapat dilihat beberapa vila eksklusif dengan pemandangan yang indah sebagian diantaranya dimiliki oleh warga negara asing dan diperuntukkan bagi para warga negara asing.
Terlepas dari hal itu, terdapat juga sebuah survey yang menyatakan bahwa interaksi yang terjadi antara para turis dan para pekerja bidang hospitality di Indonesia terjalin sangat baik. Bahkan beberapa diantaranya juga saling menambahkan akun sosial media sebagai sarana dalam menjalin hubungan baik. 
Tidak dapat dipungkiri bahwa Negara Indonesia memang dikenal dengan budaya ramah, oleh karenanya bidang hospitality merupakan salah satu bidang yang sesuai untuk mengangkat nilai-nilai budaya terutama sebagai keramahan bangsa.
Peluang Karier :
Beberapa pilihan karier pada bidang industri hospitality diantaranya:
-Travel & Pariwisata
-Layanan Penerbangan & Pelayaran Pesiar
-Hotel, Apartemen, Restoran, Katering
-Penyelenggaraan Acara (Rapat, Eksibisi, Konvensi, dll.)
-Hiburan (Entertainment)
-Humas, Pemasaran dan Penjualan
-Spa, Health & Sports Club
-Sarana Rekreasi
-Dan berbagai atraksi hospitality lainnya.

Food and beverage



Cara Menata Alat Makan dan Minum
a. Semua alat makan atau minum disiapkan dalam keadaan bersih.
b. Plate, spoon, fork dan knife diletakan 2cm dari pinggir meja.
c. Peralatan jenis garpu diletakan disebelah kanan piring kecuali garpu yang tidak mempunai pasangan diletakan disebelah kanan, seperti garpu untuk makanan hidangan laut (sea food fork), contoh: hidangan shrimp cocktail. Garpu diletakan dengan gigi garpu menghadap ke atas.
d. Peralatan jenis pisau dan sendok diletakan disebelah kanan piring. Pisau diletakan dengan mata pisau menghadap ke piring makan. Sendok diletakan terbuka dengan punggung sendok dibawah.
e. Peralatan makan untuk hidangan penutup, yaitu: sendok, garpu, dan pisau diletakan di sebelah atas piring.
f. Alat-alat makan yang diatur disebelah kiri, kanan, dan atas dari piring diletakan sedemikian rupa sehingga alat alat yang perlu untuk hidangan utama ada pada bagian luar. Waktu makan dimulai dengan menggunakan alat alat dari kiri dan kanan bagian luar dan makin kedalam dekat piring.
g. Water goblet diletakan disebelah atas alat makan disebelah kanan piring diatas dinner knife. Bila tamu belum datang, gelas air putih diletakan tertelungkup.



Penataan Meja Makan Menurut Standar Hotel
Restoran di dalam hotel biasanya menata meja dengan dua cara, yaitu penataan meja makan a'la carte dan penataan table d'hote. Disamping itu masih ada penataan meja makan cara Inggris, Perancis, Rusia.

1. Penataan Meja Makan A la Carte
       pada waktu menata meja makan a la carte, penata belum tahu hidangan apa saja yang akan dipean oleh tamu. Oleh karena itu kita tata peralatan makan dan minum yang satndar (standard a la carte cover). Apabila tamu memesan bermacam-macam hidangan, pramusaji akan menambah peralatan makan dan minum yang diperlukan.

2. Penataan Meja Makan Table d'hote
       peralatan makan untuk table d'hote ditata diatas meja lengkap mulai dari peralatan makan untuk Appetizer sampai dengan peralatan makan untuk hidangan dessert sesuai dengan menu table d'hote yang dihidangkan.
Langkah pertama dalam mengatur meja adalah melakukan cover. Cover mempunyai arti 2 macam, yaitu:
1. Berarti tamu atau jumlah tamu yang dapat ditambah dalam suatu restoran
2. Berarti semua cutlery, crockery, glassware, dan linen yang diperlukan untuk dipersiapkan diatas meja sebagai alat untuk makan bagi seorang tamu.
     Jadi, laying a cover adalah istilah khas restoran yang berarti mempersiapkan atau memasang cutlery, glassware, dan linen di meja untuk keperluan tamu, sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan.
      Table cover atau table setting dalam istilah restoran adalah menata meja. Table setting adalah serangkaian kegiatan mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makanan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan untuk meningkatkan efisiensi kerja pramusaji dan kenyamanan pelanggan. Table set-up adalah seperangkat peralatan yang rapi, bersih, dan siap pakai. Peralatan siap pakai terdiri dari chinaware, silverware, glassware, dan linen yang disusun di atas meja lengkap dan rapi untuk satu orang.

      Jadi, dapat disimpulkan, table setting adalah rangkaian kegiatan menutup meja menggunakan peralatan yang telah siap dipakai. Sebelum melaksanakan proses menutup meja, ada beberapa peralatan pendukung yang harus dipersiapkan, yaitu:

1. Seperangkat kursi dan meja.
2. Linen, yaitu Moulton, Table Cloth, dan Napkin.
3. Silverware (peralatan dari logam, seperti sendok, garpu, dan pisau)
4. Chinaware (peralatan dari porselin, seperti cangkir, piring, mangkuk, dll.)
5. Glassware (peralatan yang terbuat dari gelas)
6. Table accessory (salt&pepper shaker, flower vase, table number, ashtray, dan sugar bowl)

Untuk memenuhi kebutuhan tamu yang berbeda selera, disusunlah dua macam menu, yaitu menu a'la carte dan table d'hote.

1. Pengertian Menu a'la carte
Menu a'la carte ialah menu yang disusun dengan disertai harga untuk setiap makanan yang dicantumkan pada menu.

Ciri-ciri menu a'la carte adalah sebagai berikut:
(1) Semua makanan yang dapat disediakan oleh restoran atau catering dalam kartu menu dikelompokan macam makanannya, misalnya: kelompok soup, kelompok maincourse dan kelompok minuman.
(2) Pemesan diberi kesempatan untuk dapat memilih makanan sesuai selera.
(3) Setiap makanan diberi harga tersendiri.
(4) Pemesan membayar harga makanan sesuai dengan harga makanan yang dipesan.
(5) Makanan akan dimasak bila ada pesanan.

2. Pengertian Menu table d'hote
Menu table d'hote adalah satu set susunan menu yang merupakan hidangan lengkap (complete meal) dengan satu harga tertentu. Dengan susunan semacam ini, tamu tidak leluasa memilih makanan sesuai selera, melainkan terbatas pada menu yang sudah disusun. Namun demikian, untuk tidak mengecewakan pemesan, seringkali disediakan pilihan terbatas. Misalnya, disediakan dua macam sop yang dapat dipilih salah satu. Harga yang dibayar oleh pemesan sesuai dengan harga yang tercantum dalam menu tersebut, meskipun pemesan tidak makan seluruh hidangan. 


1. Water goblet : gelas untuk menyajikan air es. 
2. White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih.
3. Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah.
4. Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne, champagne cocktail, dan sparkling wine.
5. Champagne saucer : gelas yang dipakai untuk menyajikan champagne dan sparkling wine. Jenis gelas ini    sudah jarang digunakan karena bibir gelas yang lebar membuat aroma champagne cepat menguap.
6. Beer glass : gelas untuk menyajikan bir.
7. Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan jus.
8. Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan softdrink.
9. Bordeaux glass : gelas yang dipakai untuk menyajikan bordeaux wines.
10. Sparkling wine glass : gelas yang dipakai untuk menyajikan champagne dan sparkling wine.
11. Rummer : gelas yang dipakai untuk menyajikan red atau white rhine wines.
12. Cognac glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan cognac. Gelas ini digunakan di Perancis.
13. Large snifter : gelas yang digunakan untuk menyajikan cognac dan brandy.
14. Sundae glass : gelas yang digunakan khusus dessert atau ice cream.
15. Aperitif glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan minuman aperitif (tall drinks)
16. Rock glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan scotch, bourbon, dan whiskey, yang kesemuanya disajikan beserta ice cube.
17. Cocktail glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan minuman cocktail.
18. Milk glass : gelas yang digunakan untuk menyajikan milkshakes atau cold milk.

public relation



Public relation
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

Fungsi Public Relation

Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).